3 Reaksi Alergi Susu Sapi Pada Bayi

3 Reaksi Alergi Susu Sapi Pada Bayi

Alergi susu adalah alergi makanan tersering pada bayi di Dunia. Walaupun susu sapi adalah penyebab alergi tersering, susu kambing, domba dan kerbau juga dapat menyebabkan reaksi alergi. Dan sekitar 40% anak yang memiliki alergi susu sapi juga menderita alergi susu kedelai.

Bila bayi Anda mempunyai alergi susu sapi, bicara dengan dokter Anda perihal pengujian serta alternatif formula berbasis susu pada product susu yang umumnya bayi Anda konsumsi. Kenali gejalanya. Gejala pada alergi susu sapi hampir sama dengan gejala alergi makanan lainnya. Biasanya akan menyerang kulit, saluran cerna, dan saluran napas.

Reaksi akut yang sering terjadi adalah gatal-gatal pada kulit. Sedangkan reaksi kronis yang terjadi adalah asma, dermatitis dan gangguan saluran cerna. Ada 3 reaksi alergi protein susu sapi pada bayi yaitu:
  • Reaksi cepat. Gejala terlihat dalam 45 menit setelah anak minum susu sapi. Waspadai jika muncul bintik-bintik merah (seperti campak) atau gatal pada kulit bayi. Bisa juga terjadi gangguan sistem saluran napas seperti napas berbunyi, bersin, hidung dan mata gatal, dan mata merah.
  • Reaksi sedang. Gejala terlihat antara 45 menit hingga 20 jam setelah bayi mengonsumsi susu sapi. Gejala yang sering timbul adalah muntah atau diare.
  • Reaksi lambat. Gejala mulai terlihat lebih dari 20 jam setelah bayi minum susu. Tanda-tanda yang sering timbul adalah diare, konstipasi (sulit buang air besar) dan dermatitis (gangguan kulit). Penting! Bayi yang alergi susu sapi biasanya mengalami alergi terhadap makanan lainnya. Sebisa mungkin hindari makanan pencetus alergi seperti telur, buah-buahan tertentu, makanan yang salah satu bahannya susu sapi, kacang-kacangan, dan ikan laut. Namun bayi yang alergi susu sapi belum tentu alergi daging sapi. Selalu konsultasikan perkembangan kondisinya pada dokter anak.
Bayi yang memperoleh ASI mempunyai resiko lebih rendah menanggung derita alergi susu sapi dari pada mereka yang di beri susu formula. Tetapi beberapa peneliti tak seutuhnya mengerti kenapa sebagian dapat alergi susu serta yang lain tidak.

0 komentar:

Posting Komentar